"Helikopter generasi baru dan kendaraan baja anti peluru telah sukses di uji coba dalam hari ketiga," kata seorang penyiar di televisi publik seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/11/2006).
Dalam latihan perang yang dinamai Great Prophet II ini,
Kendaraan baja ini di uji coba pada Sabtu termasuk peralatan tembak yang dapat mengidentifikasi lawan sejauh 7 kilometer dan dapat menembus target yang mengenakan baju anti peluru sejauh 3 kilometer.
Kendaraan baja anti peluru lainnya yang di uji coba adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk penetrasi kendaraan tank. "Dapat dikendarai oleh perorangan dengan akurasi yang tinggi, kecepatan tinggi, dan berkekuatan ledak tinggi," jelasnya.
Sedangkan helikopter anti rudal dideskripsikan sebagai mesin yang dapat dibawa tinggi dan akurat. 4 Heli anti rudal ini dapat menembak dari setiap sistemnya.
"Persenjataan helikopter ini dapat menembak helikopter dalam keadaan yang berbeda," imbuhnya.
Ujicoba Rudal Balistik Terbaru Bernama "Kautsar"
Jatuhkan Pesawat Pengintai
Di hari kedua latihan, Pasukan Gabungan Angkatan Bersenjata, Pasukan Garda Revolusi, dan kepolisian Republik Islam Iran berhasil memukul mundur jet-jet tempur musuh buatan dengan berbagai persenjataan anti pesawat tempur. Dalam latihan militer tersebut, pasukan gabungan Republik Islam Iran juga berhasil menembak jatuh pesawat pengintai tanpa awak milik musuh bayangan dengan senjata otomatis anti serangan udara.
Hoot, Jenis Terpedo Bawah Laut Tercepat di Dunia
Republik Islam Iran berhasil melakukan ujicoba sebuah torpedo bawah permukaan air yang mampu melaju dengan kecepatan 100 meter perdetik.Disampaikan Komandan Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Laksamana Ali Fadavi bahwa rudal jenis baru ini adalah yang tercepat di dunia, karena selama ini, rudal yang paling cepat di dunia hanya mampu bergerak dengan kecepatan 25 meter perdetik. Menurutnya pula, rudal yang diberi nama Hoot ini mampu membawa hulu ledak berkekuatan besar. Dengan kekuatan besar dan kecepatan seperti itu, dipastikan tidak akan ada kapal induk atau kapal selam yang bisa menghindar dari tembakan rudal ini.
Sambil menyebut hanya ada dua negara di dunia yang mampu memproduksi rudal bawah air tersebut, Fadavi juga menyatakankan spesifikasi lain rudal Hoot produksi Iran yang mampu lolos dari deteksi radar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar